Kamis, 05 Juli 2012

Mengenang Ramadhan Dimasa Kecil

Sebentar lagi Ramadhan akan datang, tiba - tiba aku teringat masa kecilku, masa dimana aku baru belajar berpuasa dan tinggal di desa bersama kakekku tercinta.
Orang - orang di desa biasanya sangat antusias bila menyambut datangnya Ramadhan, kebetulan waktu itu di desaku belum ada listrik maka saat menjelang Ramadhan  biasanya seluruh jalan di pedesaanku akan dipasangi obor, hingga suasana di desaku sangat terang benderang.

Aku baru belajar puasa Ramadhan saat usiaku 6 tahun waktu itu aku kelas 1 SD, karena sejak kecil aku tinggal bersama kakek maka kakeklah yang selalu membimbing dan mengajari aku sholat, membaca Al- Qur'an dan puasa Ramadhan.VT

Kakekku seorang pensiunan Veteran, sikapnya selalu tegas termasuk dalam membimbingku belajar Agama, beliau selalu memiliki trik - trik jitu yang membuatku tidak pernah bisa menolak setiap ucapannya.

Kelas 1 SD adalah tahun pertamaku melaksanakan puasa Ramadhan, kakek mulai memasang triknya, beliau sangat tahu makanan kesukaanku, roti isi kelapa dan gula merah (unti).

" Leni mau roti ini?" tanya kakek sambil memamerkan sebungkus roti kesukaanku, sebungkus roti isinya 5 buah.
"Mau." jawabku spontan.
"Boleh, bahkan setiap hari akan kakek belikan tapi ada syaratnya."
"Apa syaratnya kek?" tanyaku dengan semangat.
"Besokkan kita mulai puasa Ramadhan, kalau Leni mau mendapatkan roti satu plastik ini, harus puasa sampai Maghrib, bagaimana sanggup?"
"Sanggup kek." Jaowabku
"Tapi kek ...klu aku cuma puasa setengah hari bagaimana?"
"Berarti dapat rotinya cuma 2, klu sampai Ashar dapat 3, kalau sampai Maghrib baru kakek kasih roti satu plastik ini." jawab kakek sambil tersenyum.
"Aku mau dapat satu plastik kek, aku janji aku akan puasa sampai Maghrib."
"Bagus sayang...itu baru cucu kakek, ujar kakek sambil memeluk tubuh kecilku, lalu diciumnya keningku  sambil berkata " kakek tahu kamu anak yang hebat, kamu pasti bisa sayang."


Keesokan harinya aku memulai puasa Ramadhan pertamaku dengan mengharapkan hadiah roti dari kakek, untuk mendapatkan seplastik roti yg berisi 5 buah aku harus berjuang puasa sampai Maghrib, aku tidak mau hanya mendapatkan dua atau tiga roti saja, akhirnya akupun dapat menyelesaikan puasa Ramadhanku sampai Maghrib, dan perjuanganku tidak sia - sia , akupun mendapatkan hadiah yang kakek janjikan.

Melihat kesungguhanku menjalankan puasa kakekpun mulai menjanjikan sesuatu yang lain.
"Kalau Leni sholat tarawihnya satu bulan penuh nanti kakek belikan baju baru, bagaimana mau?" tanya kakek sambil menatapku yang sedang asyik melahap roti hasil perjuanganku seharian menahan lapar dan haus.
"Mau kek......" jawabku dengan suka cita.
"Ada satu lagi, kalau Leni bisa puasa satu bulan penuh dibuka puasa terakhir selain sebungkus roti kakek juga akan memberikan satu buah kelapa muda khusus buat Leni."
Wah lagi2 kakek memberikan tawaran yang menarik buatku.
"Aku mau sekali kek."
Kakekpun tersenyum dipeluknya tubuh mungilku.
" Selamat berjuang gadis kecilku, kakek tau kamu bisa melalui ini semua sampai kau benar2 menjadi pemenang kelak."
Aku yang masih kecil tidaklah mengerti apa yang dikatakan kakek padaku, yang kutau aku tidak ingin meninggal sholat tarawih dan puasa di bulan Ramadhan ini, karena jika aku bisa menyelesaikan semuanya selama  satu bulan penuh, hadiah yang indah telah menantiku di penghujung Ramadhan dari kakekku tercinta.


                                                                        *****

Kalau hadiah dari kakekku saja sudah begitu menggiurkan lalu bagaimana dengan hadiah dari Allah?? Dibulan Ramadhan Allah akan melipat gandakan seluruh amal perbuatan kita.
Allah telah mengistimewakan bulan Ramadhan dari bulan - bulan yang lainnya
dengan berbagai keutamaan.

- Puasa di bulan Ramadhan
"Barang siapa karena keimanan dan semata mata mengharap pahala niscaya diampuni  dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhori dan Muslim)

- Shalat Tarawih
"Barang siapa menunaikan qiyamullail pada bulan Ramadhan niscaya diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhori dan Muslim)

- Shadaqah
"Seutama utamanya shadaqah adalah shadaqah di bulan Ramadhan (HR. Tirmidzi)

- Perbanyak membaca Al - Qur'an
Malaikat Jibril pertama kali memperdengarkan Al - Qur'an kepada Rasulullah pada bulan Ramadhan.

- malam Lailatul Qadar
Barang sisapa shalat di malam Lailatul Qadar  karena keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosanya yg telah lalu (HR. Bukhari dan Muslim)

- Umrah di bulan Ramadhan
Umrah di bulan Ramadhan sama seperti ibadah haji (HR. Bukhari dan Muslim)


"MARI KITA SAMBUT RAMADHAN DENGAN HATI YANG BERSIH, IKHLAS SEMATA - MATA MENCARI RIDHO ALLAH SWT"

4 komentar:

Anonim mengatakan...

اَلْحَمْدُلِلّهِ ternyata si kakek sdh berhasil menjadikan anak kecil sesuai hrpannya, anak baik soleh pintar....

Anonim mengatakan...

Kayaknya perlu d contoh nih cara2 s kakek buat anak2 saya biar rajin puasanya...boleh juga nih!

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah, terima kasih atas komentar dan kunjungannya. :-)

Unknown mengatakan...

Boleh dicoba, biar si anak menjalankan puasapun dgn suka cita, untuk sementara biarkan mereka hanya mengharap hadiah dr ayah bundanya, pelan2 kita beri pengertian tentang agama, semoga berhasil. :-)