Minggu, 08 Juli 2012

Tahajud Yang Melindungiku

Aku adalah seorang petani biasa, anak pertamaku perempuan dan anak.ke duaku laki- laki, anakku yang laki- laki sudah setahun ini terkena penyakit Exim basah dikedua kakinya. Obat - obat dari Puskesmas tidak bisa menyembuhkannya, aku tidak bisa membawa anakku berobat ke Rumah Sakit atau ke membawanya ke spesialis kulit karena pendapatanku yang cuma pas - pasan buat makan. Obat - obatan tradisioanl sudah kucoba semua tetapi penyakitnya tidah kunjung sembuh juga, tetapi aku dan istriku tidak pernah jera untuk selalu mencoba setiap ada yang menyarankan obat ini dan itu pasti aku akan berusaha mencari dan mencobanya walaupun nanti hasilnya nihil. Suatu waktu ada seorang teman yang menyarankan padaku untuk memberi anakku makan daging ular , " insya Allah nanti korengnya sembuh." katanya. Awalnya aku agak ragu - ragu tapi aku akan mencoba mencari daging ular itu. Sore itu sepulang bekerja di sawah aku asyik berjalan sambil menikmati suasana sore yang sangat cerah, tiba - tiba seekor ular berwarna hitam berukuran sedang melintas dihadapanku, dengan spontan kuayunkan cangkulku dan tepat mengenai kepala ular itu, dalam sekejap ular itupun terkapar. Sesampai di rumah kukuliti ular itu lalu dagingnya dimasak oleh istriku, setelah matang diberikan padaku untuk dimakan, aku bilang pada anakku itu daging belut karena takut dia tidak mau memakannya kalau tahu itu daging ular, anakkupun memakannya tanpa banyak tanya. Selasai Shalat isya seperti biasa kecapean, kira - kira jam setengah 12 malam tiba2 aku terbangun kaget, seperti ada yang membangunkanku, aku terduduk dipinggir tampat tidur, kulihat anak dan istriku tertidur lelap, "astghfirullah al'azhim," gunamku sambil mengusap muka. Malam ini kurasakan sangat sunyi sekali sekali dan kurasakan ada hal - hal yang aneh yang membuat bulu kudukku merinding, biasanya aku terbangun jam 3 malam, biasanya aku sholat Tahajud dan dilanjukan dengan membaca Al - Qur'an sampai menjelang sholat Subuh lalu aku sholat Subuh di Masjid. Tapi karena malam itu aku terbangun lebih awal kupikir lebih baik aku berniat Tahajud lebih awal, akupun langsung beranjak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, untuk menepis perasaan - perasaan aneh yang menggangguku, aku terus beristigfar dalam hati. Akupun memulai sholat Tahajud dan perasaanku muali tenang, tepat jam 12 malam tiba - tiba angin diluar sana terdengar sangat kencang dan bulu kudukku kembali merinding, selasai sholat kuambil Al - Qur'an dan aku mulai membacanya. Tiba - tiba samar - samar kudengar suara kuda, suaranya semakin lama semakin jelas, pasukan berkuda itulah tepatnya, anak - anak dan istrikupun terbangun karena mendengar suara tersebut, karena merasakan ada yang aneh, segera aku menyuruh anakku yang besar dan istriku untuk segera mengambil wudhu dan melaksanakan sholat, sementara anakku yang kecil aku pangku dan aku terus melanjutkan membaca Al - Qur'an. Suara - suara kuda itu seperti berputar mengelilingi rumahku, tiba - tiba kudengar suara - suara memanggil - manggil namaku. " Imbron...Imbron......keluarlah, mari ikut dengan ke Istana, kau harus bertanggung jawab karena telah membunuh pangeran kami," suara itu begitu jelas sekali. Aku menyarankan kepada keluargaku untuk tetap tenang dan terus melanjutkan Tahajud, sedangkan aku tetap membaca Qur'an, aku semakin tahu yang kuhadapi ini bukan manusia. " Imbron...Imbron cepatlah keluar, kamu harus ikut dengan kami ke istana, keluarlah ..Imbron, kami tidak bisa masuk ke dalam rumahmu, rumahmu seperti dipagari sesuatu yang membuat kami merasa panas," suara - suara itu terus terdengar, semakin lama aku semakin bisa mengendalikan rasa takutku, begitu juga dengan anak dan istriku, kami bertiga membaca Qur'an dengan khusu, tak kuhiraukan lagi suara - suara panggilan itu, dihatiku hanya ada satu keyakinan Allah sedang melindungiku dan keluargaku. Menjelang Subuh suara pasukan berkuda itu terdengar pergi meninggalkan rumahku. Setelah semuanya tenang istriku bertanya kepadaku. "Sebenarnya apa yang terjadi pak? Mengapa mereka bilang ingin membawamu ke istana karena kamu telah membunuh pangeran mereka, apa maksudnya? aku tidak mengerti, tanya istriku. "Akupun tidak tahu bu," jawabku. "Coba bapak ingat - ingat lagi, atau mungkin ular yang bapak bawa tadi, dimana bapak mendapatkannya?" Tiba - tiba aku teringat, oh....iya aku membunuh ular itu didekat dua buah batu yang sangat besar yang orang bilang itu tempat pemujaan. " Iya bu aku baru ingat aku membunuh ular itu didekat dua batu besar yang orang bilang itu tempat pemujaan." " Ya ampun pak kenapa bapak gegabah?" tanya istriku sepertinya sangat cemas. "Ya sudahlah bu, semuanya sudah terjadi, kita hadapi saja semua, insya Allah tidak akan terjadi apa - apa dengan keluarga kita, seperti malam ini Allah telah melindungin kita sekeluarga." Dimalam - malam berikutnya pasukan berkuda itu kembali datang, tetapi kali ini kami sudah semakin siap menghadapinya, karena kami yakin Allah selalu bersama kami dan akan terus melindungi kami lewat Tahajud kami. Kejadian - kejadian aneh itu berlangsung selama satu minggu, dan alhamdulillah setiap mereka datang untuk menjemputku, aku dan keluargaku sedang melaksanakan sholat Tahajud, setelah seminggu berlalu mereka tidak pernah datang lagi. Alhamdulillah ya....Allah, Engkau telah melindungiku dan keluargaku lewat Tahajud kami, dan maafkan aku ya....Allah yang tidak sengaja telah mengganggu kehidupan mahluk lain.

14 komentar:

Budhi Insan mengatakan...

Subhanallah kekuatan Tahajud memang sangat dahsyat...

bila kita yakin akan dilindungi Allah, insya Allah akan dilindungi...

Budhi Insan mengatakan...

Subhanallah..., kekuatan tahajud memang dahsyat...

Fiksinya bagus ih...

Unknown mengatakan...

Makasih masInsan Rabbani

Unknown mengatakan...

Memang betul mas, kita harus yakin klu Allah selalu bersama kt, klu kt senantiasa mendekstkan diri kepada - Nya, insya Allah, Allah akan selalu melindungi kt,
Saat Tahajud adalah saatnya kt berkomunikasi langsung dengan Allah, klu orang mah ngobrol face to face. :-) makasih banyak mas Insan Rabani.

Irfan Student mengatakan...

wah saya juga mesti rajin solat tahazud :)

niken mengatakan...

Pada sepertiga malam terakhir, Allah berada pada posisi paling dekat dengan kita. Maka perbanyaklah ibadah pada saat2 itu.

Ceritanya menarik dan inspiratis, tapi maaf mbak, sebaiknya penulisannya diberi spasi dan paragraf supaya lebih kelihatan alurnya dan lebih enak dibaca.
Salam dari saya...

Asriani Amir mengatakan...

maaf, tanpa bermaksud mngurangi esensi postingan, ini beneren kisah nyata?

Unknown mengatakan...

Kisah yang saya tulis ini fiksi

Unknown mengatakan...

Mba niken, terimakasih komentarnya masalah spasi dan paragraf di tulisan saya sebetulnya sudah saya pakai semua, tp tidak tahu dimana letak kesalahannya pas diposting hasinya seperti itu, tp Alhamdulillah sudah diberi tips oleh mas Ihsan Rabbani.

Unknown mengatakan...

Mas Irfan alhamdulillah kalai cerita ini bisa membuat pembacanya lebih dekat kepada Allah.

Outbound di Malang mengatakan...

salam super sahabat,
tetap semangat dan sukses selalu ya
ditunggu kunjungan baliknya :)

Unknown mengatakan...

Salam super juga buat Outbound di Malang, makasih atas kunjungannya, siap untuk melakukan kunjungan balik :-)

Sugiantoro mengatakan...

fiksi ataupun nyata yang jelas shalat malam itu berbuah kebaikan bagi pelakunya, bisa dia dapatkan segera didunia ataupun nanti ditangguhkan di akhirat insyaAllah

Unknown mengatakan...

Betul sekali mas Sugiantoro, mudah2 kita selalu diberikan kekuatan oleh Allah untuk selalu melaksanakan sholat Tahajud.