Jumat, 10 Agustus 2012

Bidadari Kecilku

  Orang bilang cinta pertama itu sangat indah dan tidak bisa dilupakan, memang benar sekali itu juga yang aku rasakan sampai saat ini. Cinta pertamaku bersemi saat aku duduk di bangku SMP, tepatnya aku mulai pacaran waktu aku duduk di kelas 3 SMP.


 Gadis itu begitu manis, cantik dan periang itu yang membuat aku jatuh hati padanya, ia bernama Nita, semakin lama hubungan kami semakin akrab dan menjelang lulus – lulusan SMP kamipun jadian, dan kami memutuskan untuk melanjutkan ke SLTA yang sama.


 Masa – masa pacaran kami rasakan begitu indah di awal perjalanan kami di bangku SLTA, sampai akhirnya kami terlibat kesibukan diorganisasi yang berbeda, aku sibuk di OSIS dan Nita sibuk di Pramuka. Sehingga volume pertemuan kamipun semakin berkurang, bahkan kami berdua semakin jarang berkomunikasi. Seorang gadis cantik  bernama Ayu  temanku di OSIS, yang belakangan ini  sering terlihat bersamaku, dimana ada aku pasti ada Ayu, begitu juga sebaliknya, hingga timbullah rumor kalau kami berdua pacaran, tapi aku hanya menanggapi semua dengan senyuman karena dihatiku sudah ada seorang Nita yang sampai saat ini posisinya dihatiku tidak bisa digantikan oleh siapapun.


Walaupun aku dan Nita terlihat jarang bersama karena kesibukan kami masing – masing bukan berarti semuanya telah merubah tentang perasaanku paadanya, sampai kapanpun Nita tetap BIDADARI KECILKU, tidak akan ada yang bisa mengubah itu semua kecuali Allah berkehendak lain.


Kamipun naik kelas dua SLTA, perjalan cintaku dengan Nita tidak ada yang berubah, kami tetap saling mencintai walaupun tidak pernah terlihat bersama dan hubunganku dengan Ayu semakin terlihat akrab,walaupun berbagai rumor terdengar disana sini aku tak memperdulikannya, karena aku memang tidak mempunyai perasaan apa – apa terhadap Ayu, dan tentang Nita aku rasa dia bisa mengerti tentang keadaan ini, hingga suatu pagi temanku Andre memberiku sepucuk surat.
 “ Ren, ini ada surat titipan dari Nita, dia menitipkannya padaku kemarin, tapi dia memintaku untuk menyerahkan surat ini padamu hari ini,” kata Andre seraya memberikan sepucuk surat berwarna biru muda kepadaku, sementara aku masih terheran – heran memandangi surat yang berada ditanganku, ada apa ini? Tidak biasa – biasanya Nita seperti ini, biasanya dia akan ngomong langsung kepadaku jika ada masalah, dengan perasaan yang berkecambuk kubuka surat itu pelan – pelan, karena selama aku pacaran baru kali ini aku mendapatkan surat dari pacarku.


 Dear Rendy,

 Aku tahu semua ini akan terasa begitu berat bagi kita, tapi aku rasa mungkin inilah jalan yang terbaik , karena kulihat kamu sudah mempunyai penggantiku,  semakin lama hubungan kita berdua semakin jauh,  hatiku terasa sakit sekali, aku tahu mungkin kamu sulit untuk mengambil keputusan, maka biarkan aku yang memutuskan untuk pergi, aku pindah sekolah ke kota lain, aku harap kalian berdua bahangia.

 Yang mencintaimu

 NITA  


Tiba – tiba badanku terasa seperti tak berdaya, aku terduduk lemas dikursi kantin sekolah, tak terasa air matakupun menetes, entah apa yang dapat kuperbuat saat ini, berjuta penyesalan berkecambuk dihatiku, berjuta pertanyaan “mengapa…..mengapa…. dan mengapa “ mengeluti perasaanku. Ternyata kesibukanku selama ini telah membuat bidadari kecilku berlalu, sampai – sampai aku tidak tahu kalau dia akan pindah sekolah, padahal di papan pengumuman didepan ruang guru jelas – jelas tertulis nama Nita dan 2 temannya yang lain yang akan pindah sekolah, padahal aku setiap hari melewati papan itu, tapi aku tidak pernah memperdulikan semuanya termasuk perasaan kekasihku sendiri, yang mungkin selama ini merasakan perasaan yang teramat sakit mendengar rumor tentang aku dan Ayu, aku terlalu percaya kalau dia akan baik – baik saja.


 Ternyata memang Ayu menaruh hati padaku, dia mengungkapkannya padaku yang membuatku sangat kaget, dengan sangat hati – hati kutolak cintanya, akupun tak ingin menyakiti perasaannya, karena aku sudah menganggapnya sahabat baikku, agar aku tidak sering berkomunikasi dengan Ayu, akupun memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan OSIS dan berkonsentrasi untuk belajar.


 Aku sudah berusaha mencari tahu tentang keberadaan Nita dari keluarganya, tapi rupanya memang Nita sudah tidak ingin berhubungan lagi denganku, semua keluarga yang aku tanya hanya bilang kalau Nita sekarang ada di Kalimantan bersama orang tuanya, dikota ini Nita tinggal bersama om dan tantenya, sayangnya tidak satu orangpun yang bersedia memberikan alamat lengkapnya.


Selulus dari SMA aku kuliah dikedokteran, saat ini aku hanya berkonsentrasi belajar dan belajar, aku hanya ingin menjadi orang yang sukses, dan kesuksesanku nanti akan kupersembahkan untuk bidadari kecilku, akan kubuktikan padanya kalau aku tidak pernah menghianati cintanya.

 Kini aku sudah menjadi seorang dokter specialis anak yang terkenal di Jakarta, karierku benar – benar sukses tapi sayang tidak diiringi dengan suksesnya kisah cintaku, sampai saat ini aku belum bertemu juga dengan Nita, entah dimana dia, padahal setiap pulang ke kotaku aku selalu mampir ke rumahnya tapi dia tidak pernah pulang, sedih rasanya hatiku kenapa semuanya menjadi begini, begitu besarkah bencinya kepadaku sehingga dia tidak ingin menemuiku lagi.


 Sehabis lebaran Idul Fitri tahun ini akan diadakan reuni SMP pertama, tiba – tiba aku seperti mempunyai secercah harapan, harapan untuk bertemu Nita, aku berharap dia akan hadir diacara reuni itu, aku sengaja melibatkan diri menjadi panitia untuk reuni nanti, agar aku gampang untuk mengecek siapa – siapa saja yang terdaftar untuk ikut reuni nanti, tapi ternyata harapanku hanya tinggal harapan sampai hari H nya tiba nama Nita tidak juga terdaftar, putus asa kini menyelimuti perasaanku.


 Acara reuni yang ditunggu – tunggupun tiba, tapi ternyata Nita tidak pulang itu yang kudapati saat aku ke rumah tantenya semalam, sejak saat itu juga aku sudah tidak punya harapan lagi untuk bertemu dia, hampa rasanya hatiku, gairah hidupku rasanya sirna.


Acara reuni berlangsung sangat meriah, semua teman SMPku datang, sejenak bisa kulupakan kesedihanku, apalagi saat memasuki acara inti yaitu acara hiburan untuk sementara hilang sudah rasanya beban daihatiku.


Tiba – tiba MC naik ke panggung dan bilang kalau ada seseorang yang ingin menyumbangkan sebuah lagu berjudul The Power Of Love dari Celine Dion, yang dia persembahkan untuk seseorang yang dia sayang, secara sepontan semua mata tertuju ke arah panggung, semua ingin tahu siapa yang akan tampil, tiba – tiba seorang gadis cantik naik ke atas panggung, spontan aku terperanjat bagai disengat lebah, ingin rasanya aku berteriak karena kegirangan, itu dia……. Itu bidadari kecilku, dia berada disini….. dia sedang menyanyikan sebuah lagu dan aku yakin sekali lagu itu dia persembahkan untukku.


 Aku tak mau melepaskan pandanganku dari panggung, karena aku takut dia akan menghilang lagi dari pandanganku, setelah selesai menyanyi dan turun dari panggung langsung kuhampiri Nita, diapun tersenyum manis menatapku.
 “Halo pak dokter apa kabar?” sapanya yang membuatku sangat kaget, darimana dia tahu kalau aku ini seorang dokter, apa mungkin dari keluarganya? Gunamku dalam hati.
 “Baik, kapan datang? Semalam aku ke rumah kamu tidak ada.”
 “Baru tadi pagi, tante juga cerita kalau semalam kamu ke rumah.” Akupun mengajaknya mencari tempat yang nyaman untuk ngobrol.
 “Nit…kamu datang sama siapa?”
"Berdua.”
 “Berdua??? Dengan siapa??”
 “Supir…” jawababnya samabil tertawa.
 “Kamu ini dari dulu gak pernah berubah yach…, sukanya ngeledek.”
 “Kamu sendiri gandengannya mana?? yang lain kulihat sudah punya ganndengan.”
"Ini disebelahku….” Jawabku ringan sambil kulirik dia,  dia hanya tersenyum. “Ngomong – ngomong dari mana kamu tahu kalau aku dokter?”
 “Tahu donk, akukan berteman dengan kamu di FB.”
 “Apa……????? Maksud kamu, kita berteman di FB dan kamu memakai nama samaran begitu ??? Sudah berapa lama?” tanyaku dengan nada tinggi.
 “Iya….. semenjak kita kuliah.” Jawabnya sambil tertunduk.
"Ya  ampun kamu...aahhh, kamu tahu gak Nit?  aku ini sudah seperti orang gila mencari tahu dimana  keberadaan kamu, sementara kamu …….!!!!!!!!!!” “Maaf……” katanya lirih sambil tetap tertunduk.
"Maaf.....????? mudah sekali kamu bilang begitu." ku tatap dia dengan perasaan tidak karuan, tiba – tiba kulihat butiran - butiran bening menetes, membuat hatiku tersentak dan spontan kupeluk dirinya.
"Jangan…jangan menangis Nit, aku tak sanggup melihat kamu menangis, lupakanlah semua yang sudah berlalu, mari kita mulai lagi lembaran baru , yang pasti penantian cintaku sekarang berakhir sudah, dengan kehadiranmu disisiku bidadari kecilku dan kini cinta kita sudah kembali dalam genggaman.”

9 komentar:

Andro Bhaskara mengatakan...

wah.. keren ceritanya, tp apakah Nita masih sendiri..?? kenapa dia menangis...?? endingnya bikin penasaran... wkwkwkwkwk

Andro Bhaskara mengatakan...

wah.. keren ceritanya, tp apakah Nita masih sendiri..?? kenapa dia menangis...?? endingnya bikin penasaran... wkwkwkwkwk

Unknown mengatakan...

Pastinya masih sendiri, dia menangis krn merasa bersalah sama pacarnya, endingnya sampai disitu ceritanya sich aku mau ikutin lomba cerpen gak kekejar jg, soalnya aku dpt kabar pas waktunya tinggal 1 hari :-)
Makasih ya Andro atas kunjungannya.

Niken Kusumowardhani mengatakan...

Happy Ending...
And then they happyly aver after...

Unknown mengatakan...

Makasih ya mbak niken atas kunjungannya :-)

Ditsakus Paleojavanicus mengatakan...

aduh ceritanya indah ya. :)

Unknown mengatakan...

Makasih ....:-), makasih juga atas kunjungannya.

Anonim mengatakan...

Ehm...dah tambah ok, kembangkan terus bu.

Unknown mengatakan...

Terima kasih :-)